Rabu, Mei 01, 2013

Analogi Raket dan J*d*h

Dalam sebuah rutinitas Rabu sore,seolah sudah terkomando tepat tiba di tempat latihan seperti biasa pada waktuyang hampir bersamaan pula. Badminton, ya rutinitas yang beberapa tahun terakhir ini sengaja sedang dibudayakan (meskipun semakin kesini semakin banyakyang terkena seleksi alam. Hehe..). *Ini intro-nya gak penting banget sumpah.. :)


*Terus intinya apa?

Hehe.. ampuuuunnn gan, sabaaarr..

Begini, tepat dua minggu sebelum ini, dalam rutinitas tersebut saya dan tujuh (biasanya nyampe 15an) “petarung” bersenjata raket lainnya masih membudayakan duel dua vs dua yang biasa disebut ganda atau double. Awalnya berjalan seperti biasa, game I menang, game II menang juga, (*yang ini juga gak penting deh kayaknya), sampai pada game III set ke 2 dalam kedudukan 8 vs 10 (lupa ding scornya) (*asli, ini juga gak penting lagi), terjadi lah pengembalian bola udara atas terbang tepat ditengah posisi yang sungguh membingungkan siapa akan mengambil, namun sialnya tidak cuma saya yang punya inisiatif mengambil smash itu, sampai akhirnya keluar sebuah bunyi tak biasa, “kraaaakkk”.. dan benar saja, benturan keras menyebabkan terjadi “fractura” pada kepala saya (eh.. raket ding maksudnya. Hehe..).

*Oooowwwhhhh... jadi intinya raketnya patah? Udah? Gitu doang? Ah sumpah ke tiga kalinya ini bilang gak penting, eh.. empat kali sama ini..

Bukan, justru ini baru dimulai. Staytune..

Jadi begini, berawal dari patahnya raket itu dan belum terbelinya yang baru (berhubung satu minggu kemarin saya ada tugas dinas ke luar kota), maka untuk hari Rabu ini, terimakasih untuk yang berbaik hati meminjamkan sebuah Reinforce Speed Dura Radical Red dengan spec Flexibility Medium Construction HM Graphite+Micro tech Grip handle 2u g2 Weight 87 gram Balance point 290-293 mm 29lbs, hmmm.. kisaran harga hampir 500k (padahal harga raket Hart saya tidak sampai separuhnya).

Memang lebih enteng rasanya,namun sangat tak bersahabat saat kok baru sudah diterbangkan. Ada-ada saja salahnya mulai Service tak sampai, Overheadlob out, Backhand tanggung, Smashnyangkut, Netting payah, offensive tak optimal, devensive kedodoran..Aiiihhhh... adaptasi lagi inimah.. meskipun bisa memenangi dua dari tiga game sih.. :D

Dari situ menjadi tahu, walaupun pada dasarnya semua bentuk raket itu sama, ya seperti itulah bentuknya, namun sejatinya si empunya harus memiliki chemistry sama si raket, ini bukan masalah harga raket yang mahal atau murah, tapi ini tentang kecocokan. Kata orang, harus ada “ikatan batin” yang kuat antar keduanya. Pantas saja ketika tempo hari ada rekan yang bernasib sama, karena keterbatasan stock yang tersedia di pasar,rela indent untuk mendapatkan raket dengan jenis dan tipe yang sama, alasannya? Agar tidak susah untuk adaptasi lagi.

Memang benar adanya, saya amat sangat lebih enjoy menggunakan raket sendiri (tapi sekarang sudah patah) yang notabene harganya jauh dibawah raket yang saya pinjam tadi. Terang saja, saya dan raket saya itu telah melewati hari-hari Rabu bersama selama ini, saya sudah sangat mengenal karakter raket yang juga telah mengenal karakter saya, tahu seberapa power harus dikeluarkan saat menyerang, dan seberapa kekuatan saat bertahan, dan sudah otomatis berjalan, tanpa perencanaan lagi.. Jelas saya sudah memiliki “soul” si raket.

*Nah sekarang kan raketnya sudah rusak, lalu?

Dan, ketika saya nantinya memutuskan untuk membeli raket dengan jenis dan tipe yang berbeda? No problem, asal tidak menuntut untuk mendapatkan kesamaan dalam hal kenyamanan dengan raket sebelumnya, menyadari sepenuhnya bahwa masing-masing raket memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, tidak bisa dipaksakan untuk mengubah raket menjadi karakter kita, kita yang harus merubah diri menyesuaikan karakter raket, dan paling penting harus sabar untuk beradaptasi lagi, dari awal.. :)

*Jadi intinya apa ini?

Intinya adalah tak begitu penting mahal untuk mendapatkan sesuatu kenyamanan dan kecocokan, sebab kenyamanan dan kecocokan akan hadir saat kita telah memiliki satu, saat dengan sabar melewati proses adaptasi, saat telah terbiasa dengan karakternya, dan saat telah memiliki “soul”nya.. maka saat itu kita akan dapat menerima kelebihan dan kekurangannya.. :D

*Lha teruuuuuuuusssssss, hubungannya sama judul note ini?

Nanya-nanya mulu gan, pikir sendiri lah, capek abis minton nih, ngantuk mau tidur ane.. :P
Bye.. bye.. Assalamu’alaykum.. :)



MasTe, sudut meja makan dalam kontrakan, 1/5/13, 11.15 p.m.

Tidak ada komentar:

:) :( ;) :D ;;-) :-/ :x :P :-* =(( :-O X( :7 B-) :-S #:-S 7:) :(( :)) :| /:) =)) O:-) :-B =; :-c :)] ~X( :-h :-t 8-7 I-) 8-| L-) :-a :-$ [-( :O) 8-} 2:-P (:| =P~ :-? #-o =D7 :-SS @-) :^o :-w 7:P 2):) X_X :!! \m/ :-q :-bd ^#(^ :ar!

Posting Komentar